Macam dan Jenis Penamaan Laut

Dalam pelajaran geografi SMP kita dikenalkan dengan macam dan jenis penamaan perairan laut, yang dibedakan dari berbagai aspek seperti ; jenis laut berdasarkan letaknya, jenis laut berdasarkan proses terjadinya, dan jenis laut berdasarkan kedalamanya.
Hal ini perlu kita ketahui mengingat sekitar 2/3 "dua pertiga" permukaan bumi adalah laut, jadi sebagian besar permukaan bumi adalah laut. Maka dari itu penting juga untuk mengetahui macam dan jenis penamaan laut yang ada.
Wilayah Perairan Laut Indonesia
Perairan Laut Indonesia, Sumber : Kemdiknas.go.id
  1. Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200 meter. Pada wilayah ini suatu negara berhak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya.  Penentuan landas kontinen didasarkan atas wilayah perairan Indonesia dan dikuatkan oleh perjanjian dengan negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, Australia, Singapura dan India.
  2. Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil dari garis dasar lurus. Garis dasar lurus adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat air laut surut.
  3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang diukur sejauh 200 mil (± 320 Km) dari garis dasar wilayah laut.

Jenis / macam-macam penamaan laut
Berdasarkan letaknya, perairan laut terdiri dari :
  1. Laut Tepi, merupakan laut yang terdapat di tepi suatu benua. Contohnya Laut Jepang, Laut Cina Selatan dan Laut Arab.
  2. Laut Pedalaman, yaitu laut terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya   Laut Baltik dan Laut Hitam
  3. Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua.  Contohnya  Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah  Indonesia.


Berdasarkan proses terjadinya, perairan laut terdiri dari :
  1. Laut Ingresi, terjadi karena dasar laut mengalami penurunan. Kedalaman laut ingresi pada umumnya lebih dari 200 meter. Contoh laut ingresi adalah Laut  Sulawesi dan  Laut Maluku.
  2. Laut Transgresi, terjadi karena permukaan air laut bertambah tinggi.  Laut transgresi umumnya terdiri dari laut dangkal yang kedalamannya kurang dari 200 meter. Contoh laut transgresi adalah Laut Jawa, Laut Cina Selatan dan Laut Arafura.
  3. Laut Regresi, terjadi karena  laut mengalami penyempitan akibat adanya proses sedimentasi lumpur yang dibawa oleh sungai.
Berdasarkan kedalamannya, wilayah perairan laut terdiri dari :
  1. Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai.
  2. Zona Neritik, adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru.
  3. Zona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter – 1.800 meter.
  4. Zona Abisal, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1.800 meter. Contohnya Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter).

Terkait Materi SMP Lihat Juga

Macam dan Jenis Penamaan Laut
4/ 5
Oleh

UPDATE ARTIKEL MELALUI EMAIL

Masukkan email dan klik tombol DAFTAR untuk mendapat artikel terbaru melalui email